Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Problem Berkepanjangan, Pemerintah Harus Sigap Menangani

Problem Berkepanjangan, Pemerintah Harus Sigap Menangani Penulis   : Iis Nila Sari Editor     : RWN Berbicara soal wilayah Seko, berarti kita berbicara soal pembangunan dan sumber daya yang melimpah. Seko yang berarti saudara ataupun sahabat baik, Seko memiliki luas 2.109,19 km² yang terbagi menjadi 3 bagian (Seko Tengah, Seko Padang, Seko Lemo). Berada pada Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Seko merupakan Kecamatan terluas di Luwu Utara, dan paling jauh (pedalaman) dari pusat Kabupaten (Masamba) sekitar 120 km. Boleh dikata, Kecamatan Seko adalah jantung dari Luwu Utara, dari berbagai sektoral. Namun demikian, dalam tulisan ini, saya akan membahas Seko Tengah, khususnya Desa Hoyane, Dusun Pattahe. Desa Hoyane terdiri dari 3 Dusun, yaitu Dusun Hoyane, dusun katuhoanna dan  Pattahe. Dusun Pattahe masyarakatnya muslim, sedangkan dusun hoyane dan katuhoanna masyarakatnya non muslim. Wilayah tersebut, sangat dikenal dengan sumber daya yang teramat melimpah, mulai dari b

Mengakhiri Wabah Pandemi dengan cara Mendisiplinkan diri sendiri

Mengakhiri Wabah Pandemi dengan cara  Mendisiplinkan diri sendiri Penulis          : Masyita Taulabi Editor              : A.s Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, salah satu kota di China. Simpang siur kabar soal sumber kemunculan virus ini, mulai dari makanan hingga hewan-hewan unggas. Hal ini dikarenakan belum adanya informasi jelas soal asal muasal kemunculan virus tersebut. Penularannya yang  begitu cepat dan gejalanya baru terlihat setelah 14 hari mengakibatkan banyak masyarakat yang terinfeksi virus ini. virus ini   menyebar ke berbagai negara di belahan dunia termasuk di Indonesia. Berdasarkan data statistik Johns Hopkins University Medicine, Indonesia menempati urutan ke-33 pada kasus Covid-19 secara global dari 188 negara yang sudah terpapar virus tersebut. Ini di akibatkan karena masyarakat Indonesia tidak mematuhi protokol kesehatan dan himbauan pemerintah yang mengakibatkan para tenaga medis kewalahan menangani pasien yangg setiap hari semakin bertamba

JERITAN HATI SEORANG MAHASISWA TERKAIT KULIAH DARING

JERITAN HATI SEORANG MAHASISWA  TERKAIT KULIAH DARING “Didik Rakyat dengan Organisasi dan didik penguasa dengan perlawanan” Tirto Adi Soedirjo (Minke, dalam Tetralogi Pram) Penulis : Ilham Andi Lukman & Muhammad Rezha Editor  : A.s Hari ini Teman-Teman,mahasiswa sedang di perhadapkan dengan kebijakan dari para pimpinan tertinggi birokrasi. Dimana semua mahasiswa harus menanggung beban perkuliahan dengan sistem pembelajaran yang sifatnya berbasis Online (Daring). Malang Sontak hal ini langsung menjadi beban bagi teman-teman mahasiswa yang tak siap dengan kebijakan tersebut.dengan pertimbangan sebagian mahasiswa tidak cukup memiliki alat electronik,terkendala dengan jaringan,persoalan biaya paket, hal demikian merupakan sebagian permasalahan besar yang terjadi sekarang ini. Beberapa mahasiswa lainya tidak mempersoalkan hal ini, karna merasa berkecukupan dan mampu memenuhi itu semua. Anggapan ini tentu sah-sah saja, namun disisi lain penetapan kuliah daring

Siapakah Aktor Dibalik Suksesnya Sebuah Tulisan Dipublikasikan?

Siapakah Aktor Dibalik Suksesnya Sebuah Tulisan Dipublikasikan? Oleh      : Sartika Kasri Editor   : RWN "Hanya orang-orang yang punya spirit lebih untuk dapat berperan secara multi-fungsi, dan memberi banyak hal terhadap khalayak. Bekerja untuk keabadian tak semulus di dalam drama Korea, dan tak sesulit dengan kisah romantis dalam film India. Hihihi." Secara harfiah, menulis adalah sebuah aktivitas untuk menuangkan hasil pemikiran kita ataupun kontruksi dari buah bacaan kita. Menjadi seorang penulis, memang bukanlah hal yang mudah, namun yang jauh lebih sulit adalah sama sekali tak pernah menulis. Dan bahkan hanya mengonsumsi tulisan atau bacaan orang lain. Jangan sesekali memikirkan tentang seberapa hebat karya kita, tapi mampukah kita berani untuk memulai. Menjadi penulis, harus menyiapkan diri untuk menerima kritikan sekaligus saran, karena itu sebagai stimulus kita dalam mengawali sebuah perubahan dalam hidup yang tak kalah pentingnya. Tentu saja, terdapat ke

Alasan Kita Perlu Untuk Menulis

Alasan Kita Perlu Untuk Menulis Oleh    : Erbayanti Editor : RWN 'Aku menulis karena tugas manusia adalah sebagai khalifah dimuka bumi, dan aku menulis karena aku tak ingin jauh dari ALLAH SWT." Pertanyaan yang sering muncul bagi calon penulis (termasuk saya sendiri) adalah, 'apakah menulis itu susah?' Dengan jawaban yang simple, bahwa menulis itu gampang hanya menggunakan pena dan selembaran kertas. Menulis juga tidak banyak menyita waktu, dan pekerjaan itu amat menyenangkan apabila dilakukan dengan sepenuh hati. Oleh sebab itu, ada juga orang yang menganjurkan agar menulis dengan hati, sehingga tulisan yang dihasilkan dapat mengalir seperti air yang turun dari tebing ke bawah bukit, lancar tanpa hambatan. Dan dapat menularkan cinta dan kasih sayang bagi pembacanya. Tulisan yang baik biasanya dihasilkan dari penulis yang menulis dengan ikhlas tanpa beban, dan  mempunyai pengetahuan yang baik pula. Adapun keinginan menulis, bisa muncul dari seg

Pengawalan Dana Desa Merupakan Tanggung Jawab Bersama

Pengawalan Dana Desa Merupakan Tanggung Jawab Bersama Oleh : Sartika Kasri Editor : A.s Pemerintah dalam menindaklanjuti wabah yang menyerang seluruh dunia khususnya Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Akibat dari wabah ini ekonomi masyarakat mengalami penurunan drastis.  Sehingga salah satu langkah untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah memberikan Bantuan langsung tunai (BLT) yang di salurkan  melalui  alokasi dana desa di masing-masing wilayah.  Pemerintah menargetkan 12,4 juta penduduk yang menerima bantuan tersebut masing-masing disalurkan sebesar Rp.600.000/KK per bulan, yang di mulai pada bulan April 2020. total anggaran yang kemudian di sediakan adalah 31% dari dana desa atau berkisar 22,4 triliun dari jumlah dana desa sebesar 71,19 triliun. Kebijakan ini tertuang dalam peraturan Kemendes  PDTT dimana telah melakukan perubahan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan

Masyarakat Jawa : Perihal Tradisi dan Tata Krama

Masyarakat Jawa : Perihal Tradisi dan Tata Krama Oleh : Ega Alfiana Fradilla Editor : A.s           Selaku penulis bukan bermaksud untuk bersikap primordial dalam menulis tentang kehidupan masyarakat jawa. Namun, akhir-akhir ini adakalanya sikut-menyikut terjadi akibat kedangkalan pengetahuan mengenai karakteristik dan kebiasaan suatu masyarakat tersendiri. So, siapkan segelas kopi sambil menyabet kata per kata dalam tulisan ini. hehehe Masyarakat jawa di kenal  memiliki sifat ramah dan menjunjung tinggi nilai sopan santun. Masyarakat jawa juga mudah menjalin pertemanan dengan siapapun tanpa mengenal  suku, agama dan kebudayaan. sehingga masyarakat Jawa di terima dimanapun ia berada.            Dalam hidup bermasyarakat orang jawa tidak memandang status seseorang, baik agama maupun daerah asal seseorang. Bagi masyarakat jawa  semua orang itu sama, lahir dengan fitrahnya sebagai seorang manusia.             Hal demikian menjadi ciri khas tersendiri  ketika m

Perempuan Dilema : Kecantikan atau Intelektual

⁶ Perempuan Dilema : Kecantikan atau Intelektual Oleh : Indah Maharani Azis Editor : A.s Apa yang kalian tau tentang seorang perempuan ? Apa mereka yang kalian lihat adalah benar benar seorang perempuan ?  Penulis pada tulisan ini tidak ingin menafikkan diri bahwa aku adalah perempuan, bukan niat menggurui bahkan sampai menasehati, tetapi penulis hanya ingin sedikit memberikan pengetahuan pada kalian Bahwa perempuan itu adalah makhluk yang abstrak, makhluk yang berhasil menempati semua genre kehidupan manusia di muka bumi.  Apakah kalian setuju, sedikit pelik memang jika seorang perempuan yang kalian lihat dengan polesan wajah cantik namun otak sedikit banyak tidak memiliki daya tarik karena kurangnya pengetahuan tentang teori dan kritik namun selalu tampil dengan kosmetik.  Parah. Bukannya ketika seorang perempuan yang seharusnya cantik karena fitrahnya menjadi cantik karena kosmetiknya. berbicara pada ranah menarik seorang perempuan selalu memiliki

Respon Warga +62 di Tengah Pandemi

Respon Warga +62  di Tengah Pandemi Oleh : Dhea Reski  Amalia Editor : A.s “ Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang  mengarahkan tidak hanya sebatas pengetahuan, daya dan kemampuannya saja,  tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan nafas hidupnya”  (Stephen King) Mungkin tidak asing lagi terdengar ditelinga kita tentang Covid-19, atau perlu saya jelaskan lagi ? perihal covid-covidan yaitu virus yang pertama kali muncul di kota Wuhan, Cina. Kurang lebih dua bulan sudah menggerogoti sendi-sendi kehidupan ditanah air. Tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan, tapi juga meluluhlantakan berbagai sektor lainnya, terutama ekonomi. Kita tentu sudah melihat perkembangan kasus positif covid-19 di media sosial maupun stasiun televisi yang dari hari ke hari terus bertambah. Pada tanggal 21 mei kemarin, kasus positif di Indonesia mencapai  973 kasus, hal tersebut membuktikan bahwa virus ini masih massif dan belum ada tanda-tanda bisa dipatahkan dalam

Melawan Ke-Buntuan dengan Responsif

Melawan Ke-buntuan dengan Resfonsif Oleh     : Listyani Editor  : A.s “Menulis adalah bekerja untuk keabadian” (Pramoedia Ananta Toer) Istilah buntu (Masa bodoh)  bermula ketika datangnya rasa malas menyelimuti diri, malas beraktifitas misalnya seperti membaca, menulis,mendengarkan dan malas dalam segala hal. jika sifat itu yang terus menerus tumbuh dan menetap dalam diri maka (buntu) akan terus menjadi-jadi, dia selalu Betah dan tidak ingin pergi, menganggap bahwa seseorang keenakan dengan adanya si buntu dengan rasa malas. Mengingat lagi bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang bodoh hanya saja mereka malas mencari untuk megetahui. Tuhan telah menciptakan manusia yang begitu sempurna,berbeda dengan hewan dan binatang . Manusia di ciptakan dengan dibekali akal dan hawa nafsu, adanya akal yang di ciptakan tuhan manusia bisa berfikir & berilmu. Hanya saja banyak kemudian manusia yang tidak mempergunakan akal itu sebaik mungkin, dengan Adanya (buntu) ini yang di duku

Sang Pendekar Pena (Bung Mahbub)

Sang Pendekar Pena (Bung Mahbub) Oleh    : Shaliha (Angkatan 60) Editor : A.S “Jadilah orang yang hidupnya suka menulis,karena dengan menulis. Dirimu lebih banyak dirimu bisa lebih banyak mengenal sisi utama kehidupan manusia yang ada di seluruh dunia”—(Mahbub Djunaidi). Penulis kagum dengan salah satu kader terbaik PMII, namanya abadi melalui goresan pena dan kontribusinya terhadap dunia pergerakan mahasiswa. Tulisan ini sebenarnya merupakan salah satu persyaratan mengikuti kelas online diskusi tentang bung mahbub, namun setelah dikonfirmasi,menurut salah seorang sahabat bahwa yang menulis hanya dua orang. Hehehe, itu hanya pengantar. PMII mengenalkanku pada sosok Bung Mahbub melalui beberapa manuskrip sejarah kiprah beliau, tentu ini menjadi spirit baru buat saya sebagai anggota baru pula di PMII, hehehe. Tapi yah, dan ini sangat menarik untuk dituliskan. Mahbub Djunaidi lahir di Jakarta pada 22 juli 1933. Mahbub Djunaidi adalah ketua umum pertama Pergerakan Mahasiswa

PMII Benda Mati, Kaderlah Yang Menghidupi

PMII Benda Mati, Kaderlah Yang Menghidupi Oleh : Afdal Passambo Esitor : A.s “Jika ada junior bertanya soal distribusi kader siram ia dengan air satu sumur, Mungkin ia sedang mengigau. Seorang  kader bukanlah merengek ketakutan menghadapi Masa depan, cukup ia mengisi dirinya, maka dia akan Hidup dan tumbuh dimana pun” (Dwi Winarno) PMII untuk siapa ? ini menjadi pertanyaan agar tak kebablasan menjadi kader. Selaku penulis, saya sering merefleksi dan merenung, untuk siapakah PMII dan apa peran seorang kader. Apakah PMII hanya organisasi massa, atau justru PMII adalah organisasi kaderisasi yang membasis guna kepentingan rakyat dan Negara.    Rumit rupanya, berhadapan langsung dengan masyarakat tak hanya mengandalkan teori, wacana yang diperdebatkan siang dan malam tak ubahnya seperti debu yang diterpa angin jika hanya sebatas tersimpan di kepala. Masyarakat butuh gerakan, bukan rebahan. kita selalu menganggap sepeleh hal-hal semacam itu, masyarakat j

WAJAH ISLAM : Agama Ramah Bukan Marah

WAJAH ISLAM : Agama Ramah Bukan Marah Oleh    : Ilham Andi Lukman Editor : A Dhak Apakah kita sudah melihat bagaimana agama dalam memandang perkembangan zaman di muka bumi ini. Apakah agama menjadi pandangan dan tolak ukur dalam menjalankan kehidupan sehari hari. Atau sebaliknya, agama di jadikan sebuah permainan untuk memenangkan kalangan-kalangan tertentu dan orang-orang yang mencaci maki agama tersebut ? Wallahu alam. Agama lahir untuk umat manusia, menjadi pedoman menjalankan hidup dan kehidupan. Dalam tulisan kali ini bersama kita menambah khazanah intelektual untuk semua umat muslim yang berada dalam pangkuan agama islam, agar menjadikan sebuah agama islam menjadi agama yang ramah bukan pemarah. Keberadaan agama tidak bisa dipisahkan dengan budaya. Hal demikian menjadi instrumen ummat manusia agar di jadikan sebagai pelindung, tolak ukur , pedoman dan bahkan di jadikan sebagai sumber segala ilmu pengetahuan. Agama islam sendiri mengajarkan kita untuk saling membantu

Pentingnya Menjaga Diri Dari Covid-19

Pentingnya Menjaga Diri Dari Covid-19 Oleh     : Angga Kuswara Editor  : A.s Berbagai macam cara telah dilakukan kebanyakan orang dalam menghindari penyebaran covid-19,  beberapa himbauan pemerintah mulai dari penjagaan diri secara maksimal, pemberlakuan PSBB dikota-kota besar sampai pada pembuatan faksin untuk dapat menghilangkan virus corona. Himbauan pemerintah senada dan seirama dengan protokol kesehatan yakni masyarakat tetap waspada dan menjaga diri dari penyebaran covid-19. Menjaga diri dari virus corona berarti kita menyelamatkan diri kita, keluarga, kerabat, tetangga dan masyarakat. Tentunya hal tersebut sangat diharapkan dapat tertanam dalam diri seseorang sehingga besar kemungkinan, cepat atau lambat, kita dapat bersama-sama memutus rantai penyebaran virus corona atau covid-19. Virus corona atau covid-19 adalah virus yang mematikan, menyerang saluran pernapasan sehingga  dapat membuat seseorang menjadi sesak napas, berbagai jaringan media dengan pemberitaanny

"Pentingnya Literasi untuk Regenerasi"

"Pentingnya literasi untuk Regenerasi" Penulis: AndiPutra Memang benar perkataan Nelson Mandela, bahwasanya negara yang maju adalah negara yang baik akan pendidikan nya, dan jika inigin menghancurkan sebuah negara hancurkan lah terlebih dahulu pendidikan nya.  inilah suatu fenomena berulang kali terbentuk di negeri tercinta ini (Indonesia) pendidikan sering kali menjadi buah bibir dalam masalah kesejahteraan generasi bangsa, terlebih lagi dalam prioritas memajukan  ilmu pengetahuan, serta pengembangan sumber daya manusia yang di miliki, adalah wajar ketika pendidikan sangatlah susah untuk dikembangkan , sebab melihat kurikulum pembelajaran sering kali membelenggu akal sehat, dan selalunya memberikan dampak metode penghapalan ketimbang memahami. Adalah fakta pernyataan bahwa untuk mengenal dunia maka membacalah dan untuk di kenal dunia maka menulislah, inilah dua perkataan paling bermakna dalam membangun kemajuan pendidikan di negeri ini, (Membaca dan Menulis), bahka

Ramadan ditengah Wabah : Bagaimana Kondisi Ibadah Kita ?

Ramadan ditengah Wabah : Bagaimana Kondisi Ibadah Kita ? Penulis : Rahmida Reski majid Editor  : A.Dhak  Minal Aidin Walfidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin Tepat pada hari Jumat  tertanggal 24 April adalah awal masuknya bulan suci ramadhan Tahun 1441 H/2020 M. Suasana menjemput Ramadhan di bulan april kemarin tentu sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Keadaan Bulan yang penuh Berkah, Bulan yang penuh dengan Ampunan, Menjadi sunyi senyap seketika di tengah  wabah Pandemi Covid 19. Terlihat jelas adanya perbedaan di tahun-tahun sebelumnya, mulai dari suasana kampung halaman yang ramai karena banyaknya orang-orang yang mudik ke kampung halaman untuk menyambut Bulan Ramadan bersama dengan keluarga itu sudah tidak terjadi lagi, kegiatan-kegiatan di saat inggin menyambut  ramadan seperti ziarah kubur itu sudah tak ramai lagi orang berdatangan. Bahkan yang lebih membuat mewek pada malam pertama ramadan, himbauan pemerintah menjadi bahan perdebatan di kalangan masyarakat,