Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Menjerat Gus dur

  Resensi Buku: Sahabat Rahmad Hidayat Judul buku : Menjerat  Gus dur Penulis : virdika rezky utama Penerbit : Numedia digital indonesia Cetakan : 1 desember 2019 Jumlah hal:   376 Editor: I.AL   Yang lebih penting dari politik adalah   kemanusiaan (Gus Dur) KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur) biasa di sebut tokoh nasional yang paling lama bertahan di jajaran elit indonesia paling berpengaruh. Dikala tokoh-tokoh seangkatan sudah surut Gus Dur masih tetap memainkan peran penting dalam politik indonesia. Gus Dur mulai masuk dalam percaturan politik dan kebangsaan Indonesia sejak awal 1970-an ketika ia baru pulang menimba ilmu   dari Baghdad. Pada awalnya Gus Dur tampil sebagai sosok budayawan dan cendekiawan rakyat yang memikirkan dan sikapnya yang menunjukan kepedulian terhadap nasib rakyat ditengah dinamika pembangunan nasional. Kemudian ia tampil sebagai pemimpin umat dengan menjadi ketua umum pengurus besar Nahdatul Ulama (PBNU) selama 15 tahun dan akhirn

Merawat Ukhuwah Dalam Berbangsa Dan Bernegara

  MERAWAT UKHUWAH DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA Penulis: Anjas Muliadi Editor: I.AL Tidak penting apa pun Agama atau Sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik buat semua oranng, orang tidak pernah tanya apa agamamu.  (Abdurahman Wahid)   Melihat dari pada suatu negara khususnya negara   Indonesia yang terlahir dari beribu ribu pulau beranekaragaman jenis   yang menjadikan negara Indonesia adalah negara yang memiliki ciri khas tersendiri, yakni multi suku, multi agama, rasa dan etnis. Kendati   demikian, banyaknya berbagai jenis   perbedaan yang harus di tanggapi secara universal dan harus memahami satu sama lain sehingga dapat melahirkan kehidupan yang harmonisasi dalam sebuah bangsa dan negara. Dimana kita ketahui bersama toleransi (tassamuh) kerap dijadikan acuan untuk menanggapi suatu perbedaan secara universal sehingga terciptanya kedamaian dalam   umat beragama. Dalam hal ini saya mengangkat   sebuah tokoh KH. Abdurahman Wahid, beliau adalah mantan pres

Standar Kecantikan Ada Ditangan Netizen

   STANDAR KECANTIKAN ADA DITANGAN NETIZEN Penulis: sahabatwati Anisa Lehing Editor: J.M Ada yang tau apa itu cantik? Bagaimana kita  mendefinisikan wajah cantik itu sendiri? Hm rasanya, tidak ada yang mampu untuk mendefinisikan standar cantik secara gamblang. Mengapa? Karena definisi cantik tergantung pada perspektif seseorang yang kian berganti seiring berjalannya waktu. Diera sekarang ini teknologi yang semakin  canggih membuat dunia kecantikan dan estetika ikut terseret arus transformasi yang dikenal dengan istilah (beuty 4.0) produk kecantikan merajalela dipasarkan dimana-mana sedangkan industri 4.0 ditandai dengan munculnya smartphone, superkomputer dan robot pintar yang sangat memudahkan kita bekerja saat ini, maka lain halnya dengan era kecantikan yang justru dipenuhi dilema berkepanjangan. Konsep ini merupakan paradigma atau cara melihat standar kecantikan dari sudut pandang sosial terutama netizen sampai hari ini, standar kecantikan seolah ikut ditentukan perkemba

Liberalisme Dan Batasan Agama

            LIBERALISME DAN BATASAN AGAMA penulis: Sahabat Muh Ayul Yaqin Editor: J.M kita ketahui bersama ketika selalu saling klaim sana sini mana yang benar dan salah itu tidak perlu karena akan menghasilkan hal yang tak subtansial. Sedangkan pandanga liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi pandangan filsafat dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama (Wikipedia). Secara umum liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas dicirikan kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme ini menolak adanya pembatasan khususnya dari pemerintah dan agama, saya menyimpulkan bahwa liberalisme adalah paham kebebasan dalam mengatur setiap aspek kehidupan tanpa intervensi agama. Pada era kontemporer sistem kebebasan dalam suatu negara termaksuk di Indonesia semakin tak terbendung dan sangat berpengaruh kuat pandangan Sekularisme ( sistem negara yg tidak dicampuri dengan sistem agama)  yan