Catatan Seorang Sahabat Untuk Negeri Penulis : Iis Nila Sari. Editor : RWN. Kita cenderung melihat kesalahan orang lain dan tidak peduli akan kebaikan yang diberikan. Berjalan di atas tanah, berdiri sama rata, beriringan sebagai sahabat. Polemik yang tak berkesudahan dalam tubuh pergerakan, membuat saya berpikir dan menatap pada kepada sahabat bahwa urusan dunia dan akhirat harus selaras tanpa menegasikan satu sama lain. Saya pribadi pun masih sering abai dalam afirmasi kedua hal tersebut. Pada tulisan ini, saya akan menceritakan sedikit dari banyak hal tentang asam manisnya bergabung dalam pergerakan. Begitu pula beragam karakter yang saya temui dan dibalut dengan term 'sahabat'. Dari awal sampai detik ini berproses di pergerakan, saya banyak mengamati pluralistik pemikiran dengan perpaduan multi-perspektif. 'Mohon maaf', mayoritas sahabat yang terekrut di dalamnya, cuma sekedar ingin menempelkan eksistensinya dengan serba-serbi jabatan, tanpa mau mengakr
Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Institut Agama Islam Negeri Palopo